Sejarah Perang

Masa Pendudukan Portugal

Sekitar tahun 1859 Gubernur Castro menerapkan penanaman paksa untuk tanaman perdagangan baru ini, terutama kopi, tapi juga gandum dan spesies tanaman asing lainnya. Portugal tetap menjajah Timor secara tidak langsung, yang membuat pemerintahan sulit diatur khususnya dengan adanya resistensi terhadap berbagai kebijakan ekonominya yang memaksa. Gubernur Celestino da Silva melanjutkan sistem kerja paksa ini pada dasawarsa 1890-an dan 1900-an, dengan ciri khususnya yaitu pembangunan jalan. Resistensi para liurai (raja-raja setempat) muncul segera setelah pengangkatan seorang Gubernur di Lifau. Pemberlakuan upeti, yang disebut finta, sekitar tahun 1710, memicu pemberontakan dan kebencian yang terus berlanjut yang mempunyai andil dalam memaksa Portugis untuk pindah ke Dili pada tahun 1769.8 Portugal tidak mengalami perlawanan yang berarti sampai ketika Gubernur Castro menggunakan kekuatan militer untuk memaksakan penanaman kopi. Kebijakan yang tidak populer ini memicu pemberontakan pada tahun 1861 yang diikuti oleh serangkaian pemberontakan lokal yang dipimpin oleh para liurai terhadap berbagai ekses penjajahan. Sebagai tanggapannya, pemerintahan Portugis memberlakukan kontrol langsung atas Timor- Leste pada tahun 1895 ketika Gubernur Silva membentuk pemerintahan dan militer di seluruh Timor-Leste, membagi wilayah tersebut menjadi sebelas distrik, termasuk daerah kantong Oecusse.

Akibatnya, Portugal memisahkan Timor dari Goa, menjadikannya sebuah distrik pemerintahan terpisah pada tahun 1896. Namun demikian pemberontakan terus berlanjut. Yang terakhir dan terbesar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh liurai Manufahi, Dom Boaventura, yang memberontak melawan pajak kepala pada tahun 1908. Resistensi Dom Boaventura ini berawal dari pemberontakan yang dipimpin oleh ayahnya; liurai Dom Duarte memimpin berbagai pemberontakan pada akhir abad ke-19 sampai Gubernur da Silva menyerang kerajaan Same pada tahun 1895 dan Dom Duarte dipaksa untuk menyerah pada tahun 1900. Setelah Gubernur da Silva mengganti finta dengan pajak kepala pada tahun 1908, Dom Boaventura, anak Dom Duarte, memberontak pada tahun 1911. Pihak Portugis mengerahkan pasukan tentara liurai yang amat besar yang berjumlah 12.000, serta mendatangkan pasukan dari Mozambique, dan dengan kejam menumpas pemberontakan ini pada tahun 1912. Aksi ini menciptakan suatu stabilitas, tetapi dengan harga kematian dan penderitaan yang amat besar. Diperkirakan 25.000 orang meninggal dalam kampanye menumpas pemberontakan ini.10 Dom Boaventura ditangkap dan diasingkan ke Pulau Atauro dan meninggal di sana. Setelah itu Portugis memberikan kewenangan langsung pada desa (suco) sebagai pemerintahan lokal, dengan demikian memotong kewenangan liurai, mengurangi pengaruh mereka dan menetapkan kontrol Portugis yang lebih langsung terhadap semua daerah di pedalaman Timor Portugis.

Perang Dunia II

Setelah Jepang menyerang Pearl Harbour pada bulan Desember 1941, Australia mengantisipasi bahwa Jepang akan menduduki Timor dan menggunakan Timor sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan terhadap Australia. Pasukan Australia, Inggris dan Belanda mendarat di Dili pada tanggal 17 Desember 1941 dalam aksi yang disebut tindakan pencegahan. Gubernur de Carvalho memprotes pelanggaran terhadap kenetralan Portugis. Jepang menyerang Timor pada tanggal 19 Februari 1942. Masih menjadi bahan perdebatan historis apakah pelanggaran yang dilakukan Tentara Sekutu terhadap kenetralan Portugis benar-benar diperlukan untuk menangkal serangan Jepang, atau apakah kehadiran Australia di Timor Portugis justru telah memancing militer Jepang ke wilayah yang sebetulnya tidak akan diserangnya. Dampak perang tersebut terhadap rakyat Timor sungguh membinasakan. Antara 40.000-60.000 penduduk Timor dilaporkan meninggal.13 Banyak yang dibunuh dan disiksa oleh tentara Jepang karena dicurigai membantu gerilyawan Australia. Perbudakan seksual terhadap perempuan Timor yang dilakukan oleh para tentara Jepang banyak terjadi. Selain itu wilayah ini menjadi miskin akibat perang tersebut, dan benih perpecahan tersebar antara mereka yang mendukung Jepang dan mereka yang mendukung pasukan kecil gerilya Australia. Komisi mendengar kesaksian mengenai dampak berkepanjangan dari konflik ini terhadap masyarakat Timor dalam audiensi publik mengenai konflik internal tahun 1974-76.14 Tidak pernah ada penyelidikan internasional mengenai berbagai kejahatan perang yang dilakukan oleh kedua negara yang menduduki, dan tidak pernah ada reparasi perang kepada orang-orang Timor

Integrasi ke dalam Indonesia

Pada tahun 1975 Indonesia berusaha mengerakan kekuatan militer untuk mengambil alih kekuasaan Portugal di Timor Leste. Indonesia membentuk militer gabungan antara angkatan laut dan angkatan udara, hingga pada akhirnya Presiden Soeharto menyatakan bahwa Timor Leste merupakan provinsi ke 27 Indonesia pada tahun 1976. selama 24 tahun berada di bawah naungan Republik Indonesia, laporan yang presentasikan di PBB tahun 2006 menyatakan bahwa kira-kira dari populasi sebanyak 750.000 jiwa sekitar 183.000 rakyat Timor Leste dibunuh dan meninggal sebagai akibat dari DOM oleh Indonesia, puncaknya pada Pembantaian pemuda Timor-Leste di pemakaman Santa Cruz oleh para serdadu Indonesia pada tanggal 12 November 1991 merupakan sebuah titik balik dalam perjuangan rakyat Timor untuk diakui secara internasional. Untuk pertama kali sejak invasi tahun 1975, kebrutalan militer Indonesia terhadap warga sipil terekam dalam film oleh media internasional. Film yang diselundupkan keluar dari wilayah tersebut beberapa hari setelah pembantaian awal, ditayangkan oleh berbagai televisi di seluruh dunia dan menyingkap keadaan sebenarnya tentang pendudukan Indonesia yang selama itu dicoba disembunyikan oleh Jakarta.

Pra dan Pasca referendum

Setelah Seoharto digantikan oleh Habibie, maka Presiden Habibie memutuskan untuk melakukan referendum kepada rakyat Timor Leste untuk memilih menjadi bagian dari Republik Indonesia atau keluar dan menjadi negara tersendiri. Selama pra dan pasca referendum ini terjadi konflik yang mengakibatkan jatuhnya korban antara prointegrasi dan antiintegrasi yang melibatkan juga TNI dan pasukan asing. Hasil dari referndum sendiri mengakibatkan Timor Leste memutuskan membentuk negara sendiri terlepas dari Indonesia.

Setelah Merdeka, kekerasan dan konflik masih berlangsung di internal Timor Leste sendiri yang mengingatkan kita kepada pemberontakan Mayor alfredo kepada pemerintahan Xanana Gusmao dan Ramos Horta, karena ketidak puasan terhadap pemerintahan yang ada.

8 Komentar

  1. sejarah penentuan batas laut wilayah pada masa pendudukan portugis bagaimana ? terima kasih…

  2. Sejarah penentuan garis batas darat Indonesia dan Timor Leste dikaitkan dengan traktat 1904 antara portugal dan belanda seperti apa?Thanksssssssss

  3. Thanks yae..artikelnya..
    tugasnya jd terselesaikan dech..

  4. Pak Adam,

    yah… kita menyadari bahwa, memang TL negara miskin sama halnya seperti negaramu waktu menjelang 10 tahun kemerdekaannya…. Coba, Bagaimana kalau negaramu hanya pulau jawa??? pasti sama miskin_nya bukan??? Jawakan hanya menghisap hasil bumi dari propinsi diluar daerahnya bukan??? Pembangunan hanya dijawa bukan??? sementara propinsi lain… aduhhhh ada yang lebih payah dari Negara-Ku Timor Leste. Kalau ngasih komentar itu yah… jangan buat orang tersingung. Harusnya kan kamu musti sadar, kalau RI dan TL adalah dua Negara yang bersahabat dan tetangga paling dekat. Mereka berusaha untuk melupakan massa lalu yang begitu pahit. Kita itu mustinya bekerja sama… saling memberi ide yang membangun. Kami masyarakat TL sangat berterima kasih atas segala produk indonesia yang diimpor ke TL. itu sudah sangat membantu kami. terima kasih Negara sahabat yang baik. kami semua mendoakan agar hubungan bilateral ini dapat dibina dengan baik sekarang dan sepanjang abad. AMIN
    Jangan diambil dihati Bapak ADAM… Kami akan berusaha meningkatkan SDM untuk TL agar bisa berkembang dan maju seperti layaknya negara lain.
    Salam persahabatan.
    Ferdinand

    Hidup TL & RI majulah terus….. bersama kita pasti bisa….

  5. kerajaan- kerajaan indonesia sama miripnya dengan kerajaan di Timor karena ditinjau dari kultur dan sistem pemerintaan adalah sama.

  6. saya harap tinggalkan pesan mengenai kerajaan yang ada di Timor

  7. TL luar biasa. Sungguh kagum sama pimpinan TL yang membela mati-matian demi kesejahteraan TL.. terus maju bersama untuk membangun.

  8. seperti apa dan berapa persen pertambaha perkembangan ekonomi dan pembangunan di TL saat ini setelah lepas dari RI ..?..karena TL adalah sebagai salah satu negara termuda di dunia. karena tak pernah ada lagi berita nya di media RI….mihon di tamabah artikelnya… salam..dari Patriot sipil RI…


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke Loniason Paulino Tilman Batalkan balasan