East Timor Profile

Republik Demokratik Timor Timur (disebut Timor Timur atau Timor-Leste atau Timor Lorosa’e) adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan eksklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.Sebagai sebuah negara sempalan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Timor Timur secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika Timor Timur menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis “Timor-Leste” sebagai nama resmi negara mereka.

Sejarah

  • Abad ke-16: Kedatangan kaum Portugis
  • 1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan Belanda secara definitif
  • 1975: Timor Timur ditelantarkan Portugal yang dilanda Revolusi Anyelir
  • 1976: Penyatuan dengan Indonesia
  • 1976 – 1980: Perang saudara; konon sekitar 100.000 – 250.000 orang tewas
  • 1991: Insiden Santa Cruz
  • 1999: Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan presiden B. J. Habibie
  • 1999: Kerusuhan besar-besaran antara pro- dan anti-kemerdekaan dan pengungsian warga Timor Timur
  • 2002: Terbentuknya negara Timor Timur
  • 2006: Sepertiga mantan tentara nasional Timor Timur memberontak menuntut keadilan; pecah konflik antara pihak polisi yang mendukung pemerintah dengan pihak militer

Politik

Kepala Negara Republik Timor Timur adalah seorang presiden, yang dipilih secara langsung dengan dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet.

Kabinet Pemerintahan Timor Timur:

Parlemen Timor Timur hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar Timor Timur didasarkan konstitusi Portugal.

Angkatan Bersenjata Timor Timur adalah FALINTIL-FDTL (F-FDTL), sedangkan angkatan kepolisiannya adalah PNTL (Polícia Nacional Timor-Leste).

Kabupaten (distrik)

Timor Timur secara administratif dibagi menjadi 13 distrik:

Peta Timor Timur

Nama-nama yang berada di antara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang sering dipakai pada masa Integrasi.

Ekonomi

Timor Timur mengharapkan bisa mengeksploitasikan minyak bumi di Celah Timor (Timor Gap), namun sepertinya sulit untuk mendapatkan pendapatan devisa yang besar di Celah Timor karena Australia telah mengiming-imingi Timor Timur dengan pengelolaanya dan Australia mendapatkan hasil eksploitasinya sebesar 80% dan sisanya diberikan ke Timor Timur. Australia juga telah menghalang-halangi Timor Timur untuk dapat menguasai Celah Timor secara penuh, dengan cara mengulur-ulur penyelesaian perbatasan kedua negara.

Walaupun telah merdeka, Timor Timur masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa Tenggara Timur. Australia pernah mencoba menguasai distribusi barang-barang kebutuhan sehari-hari tapi gagal karena terlalu mahal dan kurang dikenal rakyat Timor Timur. Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor Timur mengadopsi mata uang dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih menjadi provinsi Indonesia.

Demografi

Pada tahun 2005 penduduk Timor Timur diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa. Penduduk Timor Timur merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan Papua. Mayoritas penduduk Timor Timur beragama Katolik (90%), diikuti Protestan (5%), Islam (3%), dan sisanya Buddha, Hindu, dan aliran kepercayaan (2%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat dua keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili dan Diosis Baucau yang meliputi empat distrik bagian timur Timor-Leste

Bahasa resmi Timor Timur adalah bahasa Tetun dan bahasa Portugis. Sedangkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa kerja menurut konstitusi Timor Timur.

Bahasa

Sejak kemerdekaan Timor Timur pada tahun 2002, setelah sejak tahun 1999 di bawah pemerintahan transisi PBB, Timor Timur berdasarkan Konstitusi hanya mengakui 2 bahasa nasional yaitu bahasa Tetum dan bahasa Portugis. Di dalam konstitusi disebutkan 2 bahasa yang dijadikan bahasa kerja yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetum sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah.