Ekonomi dan Teknologi

Pada akhir tahun 1999, sekitar 70% dari infrastruktur Timor Leste telah banyak yang rusal karena kerusuhan pra referendum, setelah tiga tahun dari masa itu program internasional besar-besaran, yang di bentuk oleh 5000 penjaga keamanan dan 1300 petugas polisi, mendorong pembangunan dan rekonstruksi di daerah kota dan pedesaan. Hingga akhir 2005, pengungsi telah kembali ke timor leste atau menetap di Indonesia. Timor Leste selanjutnya menghadapi tantangan yang besar dalam membangun kembali infrastrukturnya, menguatkan kembali administrasi sipil dan meregenerasi pekerjaan untuk generasi muda yang akan memasuki angkatan kerja. Perkembangan sumber-sumber minyak dan gas pertambangan lepas pantai telah mulai memberikan devisa kepada pemerintah lebih dari yang diharapkan – sebagai hasil dari naiknya harga minyak dunia. Teknologi –industri yang intensif, bagaimanapun, telah sedikit menciptakan pekerjaan kepada pengangguran karena tidak ada fasilitas produksi di Timor Leste.

Pada Juni 2005 Parlemen Nasional secara bulat menyepakati untuk memberikan pembiayaan dalam hal perkembangan perminyakan nasional. Dana yang dikeluarkan mencapai 1.8 milyar US dolar hingga September 2007. pada pertengahan 2006 pecahnya kekerasan dan kerusuhan sipil mengganggu kegiatan perekonomian sector umum dan swasta dan membuat 100.000 orang terlantar tanpa pekerjaan – sekitar 10 % dari populasi. Sementara pertumbuhan GDP non-migas pada tahun 2006 terbilang negative, ekonomi mungkin melambung pada tahun 2007. yang mendasari tantangan kebijakan ekonomi negara adalah bagaimana jalan terbaik untuk memanfaatkan kekayaan minyak dan gas untuk mengangkat perekonomian non-migas ke jalur perkembangan yang lebih tinggi dan mengurangi kemiskinan. Pada akhir 2007, pemerintahan baru mengumumkan rencana-rencana yang bertujuan untuk menaikan pengeluaran, mengurangi kemiskinan, dan membangun infrastruktur negara, tetapi hal ini berlanjut dalam menghadapi masalah lain. Pemerintah harus juga menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan krisis tahun 2006, terutama pengangguran.

Tabel Perekonomian Timor Leste

GDP (Keseimbangan Daya Beli):

$2.215 milyar (2007)

GDP (Angka tukar resmi):

$471.7 juta (2007)

GDP – angka Pertumbuhan real:

24% (2007)

GDP – per kapita :

$2,000 (2007)

GDP – Komposisi Sektor :

agriculture: 32.2%
industry: 12.8%
services: 55% (2005)

Angkatan Kerja:

NA

Angkatan Kerja – Bidang Pekerjaan:

Pertanian: NA%
industri: NA%
jasa: NA%

Angka Pengangguran :

sekitar 50%; note – pengangguran di daerah kota mencapai 20%; data tidak termasuk setengah pengangguran (2001 est.)

Populasi di bawah garis kemiskinan :

42% (2003)

Persentasi pendapatan dan konsumsi rumah tangga :

terendah 10%: NA%
tertinggi 10%: NA%

Dsitribusi Pendapatan keluarga :

38 (2002)

Angka Inflasi (Harga-harga konsumer):

5.4% (2007)

APBN :

Pendapatan Negara: $733 million
Belanja Negara: $309 million

Produk-produk Pertanian:

Kopi, Padi, Jagung,
coffee, rice, corn, Singkong, Kentang Manis, Kacang Kedelai, Kubis, Mangga, Pisang, vanila

Industri :

Percetakan,
printing, Pembuatan Sabun, Kerajinan , pakaian woven

Angka Pertumbuhan Produksi Industri :

8.5% (2004)

Produksi Listrik :

NA kWh (2005)

Konsumsi Listrik:

NA kWh (2005)

Ekspor Listrik :

0 kWh (2005)

Import Listrik :

0 kWh (2005)

Produksi Minyak :

94,420 bbl/day (2005)

Produksi Gas Alam:

0 cu m (2005)

Konsumsi Gas Alam:

0 cu m (2005)

Ekspor Gas Alam:

0 cu m (2005)

Impor Gas Alam:

0 cu m (2005)

Cadangan Gas Alam:

200 milyar cu m (1 Januari 2006)

Ekspor:

$10 Juta; note – excludes oil (2005)

Komoditi Ekspor:

Kopi, Sandal Kayu , Marmer

Partner Ekspor:

US, Jerman, Portugal, Australia, Indonesia (2006)

Impor:

$202 Juta (2004 est.)

Komoditi Import :

Makanan, minyak gas, minyak tanah, mesin

Mata Uang :

US dollar (USD)

Nilai Tukar :

Penggunaan US dollar

Tahun Pembukuan :

Tahun Kalender

  Teknologi Komunikasi Timor-Leste  

Telepon – Jalur utama yang sering digunakan:

2,500 (2006)

Telepon – Telepon Selular:

49,100 (2006)

Sistem Telepon:

keadaan umum: Servis yang terbatas dan belum sempurna di daerah kota
domestik: sistem mengalami kerusakan selama kekerasan yang berkenaan denngan kemerdekaan ; Servis jalur limited fixed-line; servis telepon selular dan jaringan terbatas untuk wilayah kota
internasional: kode negara – 670; Pelayanan internasional tersedia di wilayah pusat kota

Radio Penyiaran :

kurang Lebih 21 (Timor-Leste mempunyai satu penyiaran nasional dan 20 komunitas dan radio gereja)

Televisi Penyiaran:

1 (Timor-Leste hanya punya satu televise penyiaran)

Kode Negara Internet:

(.tl); ket – ICANN menggantinya dari (.tp) pada Januari 2005

Penyedia Internet :

94 (2007)

Pengguna Internet:

1,000 (2004)
Teknologi Transportasi Timor-Leste    

Airports:

8 (2007)

Airports – dengan landasan kapal terbang :

total: 3
2,438 to 3,047 m: 1
1,524 to 2,437 m: 1
di bawah 914 m: 1 (2007)

Airports – tanpa landasan pesawat:

total: 5
914 to 1,523 m: 3
di bawah 914 m: 2 (2007)

Heliports:

9 (2007)

Jalan

Kendaraan :

total: 6,040 km
paved: 2,600 km
unpaved: 3,440 km (2005)

Armada Niaga :

Tipe : Penumpang/Kargo 1 (2007)

Pelabuhan dan terminal:

Dili

  Teknologi Militer Timor-Leste  

Cabang Militer:

Pasukan Pertahanan Timor-Leste (Forcas de Defesa de Timor-L’este, Falintil (FDTL)): Angkatan Darat, Angkatan Laut (Armada) (2008)

Peraturan umur masuk militer:

18 tahun (2001)

Jumlah yang tersedia dalam militer:

Laki-laki umur 18-49: 235,198
Wanita umur 18-49: 223,069 (2005)

Jumlah yang siap terjun kemiliteran:

Laki-laki umur 18-49: 179,422
Wanita umur 18-49: 184,533 (2005 est.)

Pengeluaran Militer :

NA

Sumber : CIA – World Factbook

 

10 Komentar

  1. wwwiiihh .. kurang jelas ya tulisan nya .. mm mungkin perlu di persingkat lg aja dh ..

    • Aku haya bisa komentar majulah terus timur’leste”
      sejahterakan lah rakyatmu selalu adil dn bijak bilangambil keputusa.,majuterus.

  2. tehknologi komunikasi jg hrs di utamakan,krn utk memperlncar peningkatan perekonomian timor leste,jaya timor leste.

  3. Sulit kayaknya karena negara yang hanya mengandalkan migas suatu saat migas pasti habis ,Apalagi rakyat timor L masih rendah tingkat pendidikanya.

  4. Excellent items from you, man. I’ve remember your stuff prior to and you are simply too excellent. I actually like what you’ve bought
    right here, certainly like what you’re saying and the way in which by which you are saying it. You are making it entertaining and you still care for to stay it smart. I can not wait to read far more from you. This is actually a great site.

  5. jawab muhamad ady.
    kekeyaan Timor-Leste bukan hanya migas, tetapi masih banyak sekali kekayaan alam yang belum diolah. potensi untuk mendapatkan kemerdekaan karena negara tersebut mampu sekali untuk memakmurkan rakyatnya. menyangkut tingkat pendidikan setiap negara pasti memperjuangkan anak2 mereka untuk menuntuk ilmu diluar negeri, dengan ilmu yang mereka dapat supaya bisa mengelola kekayaan yang ada. indonesia dulu merdeka tingkat pendidikan rendah sekali ko. tapi lama kelamaan bisa membangun juga negara sendiri. thanks

  6. maju atau ndak tergantung kemauan dan garis nasib dari dewa..potensi negara maju disamping nilai kecerdasan dan sumberdaya daya alam.tapi nilai spriritual jg penting guna menunjang masyarakat yg beradap dan menciptakan budaya luhur.pasti cepat atau lambat akan suatu bangsa akan jadi bangsa yg maju..trimakasih

  7. In fact no matter if someone doesn’t know afterward its up to other viewers that they will help, so here it occurs.

  8. Tolong di email ke: satriodamardjati@gmail.com ya. Terima Kasih.

  9. Saya hanya komentar saja setelah saya membaca artikel diatas, saya hanya komentar sedikit, menurut saya sangat bertima kasih banyak kepada yang Mahakuasa telah memberikan jalan dan petunjuk kepada masyarakat Timor-Leste untuk menikmati serdiri kemerdekaannya, tentu kemerdekaan tidak datang begitu saja tapi melalui suatu perjuangan yang rumit, untuk mencapai cita-cita yang mulia ini. dan saya rasa semua komentar di atas membrikan dorongan kepada kami untuk menuju ke negara yang maju, ini adalah mimpi. dan saya kira negara timor leste tidak miskin dan kita meliha perekonomian berjalan normalnamum ada beberapa kendala yang kita hadapi itu adalah normal. dari Jobal………………Dili


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke Why Right Business Attire Is Important Batalkan balasan